Penyebab, gejala, dan pengobatan cacar monyet

Penyebab, gejala, dan pengobatan cacar monyet

Pernahkah Anda mendengar tentang cacar monyet? Sesuai dengan namanya, penyakit ini berasal dari hewan yang ditularkan ke manusia. Dilihat oleh Alodokter.com, kasus monkeypox pertama kali dilaporkan terjadi di Afrika pada tahun 1970-an.

Penyebab Cacar Monyet

Monkeypox adalah penyakit zoonosis atau penyakit yang berasal dari hewan. Beberapa hewan yang menjadi sumber penyakit ini antara lain: tikus, kera atau tupai yang sebelumnya pernah mengidap penyakit ini. Menurut informasi dari Alodokter.com, penyakit tersebut disebabkan oleh virus monkeypox. Awalnya, penularan penyakit ini dari hewan ke manusia terjadi melalui cakaran atau gigitan dari hewan yang sudah terinfeksi virus. Kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi menyebabkan seseorang tertular penyakit ini.

Sedangkan virus ini dapat menular ke manusia melalui benda yang terkontaminasi, seperti pakaian pasien. Namun, penularan dari manusia ke manusia masih terbatas dan membutuhkan kontak jangka panjang.

Gejala cacar monyet

Biasanya ada gejala pada masa invasi seperti:
Demam. Sakit kepala. Pembesaran kelenjar getah bening. Sakit punggung. nyeri otot; kelemahan atau kelemahan Pada gejala yang parah, seseorang dengan cacar monyet memiliki masalah kesehatan lain pada hari-hari awal infeksi.

Baca juga: Bintang Timur Siap juara Hamim Pou Cup 2022

Diketahui bahwa penyakit ini memiliki masa inkubasi sekitar 6-13 hari. Menurut penjelasan di Hellosehat.com, gejala awal penyakit ini umumnya sama dengan penyakit cacar, yakni muncul gejala seperti flu. Sementara itu, World Health Organization menjelaskan bahwa gejala cacar monyet terbagi dalam dua periode infeksi, yaitu periode invasi dan erupsi kulit.

Berikut penjelasannya. Gejala cacar monyet pada masa invasi Masa invasi biasanya terjadi antara 0-5 setelah infeksi virus pertama. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pasien yang terpapar virus secara oral atau melalui sistem pernapasan akan menderita gangguan seperti batuk, sakit tenggorokan, dan pilek. Sementara itu, pasien yang langsung digigit hewan yang terinfeksi biasanya mengalami gejala seperti mual dan muntah.

Jumlah ruam yang muncul bervariasi, namun umumnya berjumlah puluhan hingga ratusan ruam. Dalam kasus yang parah, ruam bisa masuk begitu dalam ke kulit sehingga bagian atas permukaan kulit rusak. Dalam beberapa hari, bintik-bintik merah tersebut akan berubah menjadi vesikel atau lepuh, yaitu lepuh kulit berisi cairan.

Periode erupsi kulit biasanya terjadi 1-3 hari setelah timbulnya demam. Periode ini berlangsung dari 14 hingga 21 hari. Gejala utama pada periode ini adalah ruam. Ruam yang muncul berupa bintik-bintik merah biasanya seperti cacar air yang baru saja muncul. Ruam cacar monyet biasanya muncul di tangan dan kaki.

Sama seperti cacar pada umumnya, elastiknya akan mengering dan berubah menjadi lecet dan bergerak membentuk kerak. Gejala ruam cacar monyet bisa bertahan hingga 10 hari hingga ruam mengering. Sementara itu, mungkin diperlukan beberapa hari untuk menghilangkan sisik pada kulit.

Cara mengobati cacar monyet

Saat mengalami gejala, disarankan untuk banyak istirahat, cairan dan nutrisi yang cukup. Tidak hanya itu, disarankan juga untuk melakukan karantina di rumah dan mengurangi kontak dengan orang lain. Hal ini untuk mencegah penularan infeksi ke orang lain.

Sejauh ini, monkeypox belum ditemukan di Indonesia. Oleh karena itu, belum ada pengobatan khusus untuk penyakit ini di Indonesia. Menurut penjelasan di Hellosehat.com, penyakit ini dapat diobati dengan mengendalikan gejala melalui perawatan suportif dan terapi antivirus. Perawatan suportif sebenarnya tidak dapat menghentikan infeksi virus, tetapi dianggap dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.

BACA JUGA: Aplikasi Membuat Denah Rumah 2d Gratis Android

Faktanya, tidak ada obat khusus untuk mengobati infeksi virus penyebab cacar monyet. Namun, obat antivirus yang digunakan untuk mengobati cacar air, cidofovir, atau tecofirim diketahui dapat membantu proses penyembuhan. Sedangkan jika gejala yang muncul sudah parah, sangat disarankan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit agar bisa mendapatkan perawatan intensif. Demikian penjelasan tentang monkeypox, mulai dari penyebab, gejala, dan cara mengobatinya. Informasi ini harus dipahami agar lebih waspada terhadap risiko penyakit ini.